Sunday, May 1, 2011

tersenyumlah




Satu ibadah yang sangat ringan dan sangat murah bahkan hal ini jaga dapat membawa kenikmatan rasa hidup , tersenyum ini adalh obat untuk rasa kesedihan dan pelipur segala duka
Abu darda’ sempat berkata : “ sesungguh nya aku tertawa untuk membahagiakan hatiku sendiri.
 Bahkan dari Rasululallah pun : “ sendiri  sesekali tersenyum hingga tampak gerahamnya.”
Itu lah setitik penerangan dari sebuah senyum yang akan membawa sebuah kita dalam kebahagiaan dan penawar bagi hati yanag sedang sedih. Bukankah tersenyum ini akan membuka hati dan pertanda sebagai kelapangan dada, kedermawanan, kemurahan hati, kemuliaan dan kesejukan hati.
Abu tamam mengatakan ;
Jiwaku penebus bagi Abu Ali.
Dialah fajar harapan dan bintang renungan
Kelucuannya mampu membuatku semangat.
Bahkan, terkadang dia mampu membuat orang
yang  sebelumnya tidak pernah merasakan senang
menjadi riang gembira.
Bukankah juga hadist menerangkan :   “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” (HR Tirmidzi )

Zuhair bersyair ;
Kau akan melihat sendiri keceriaan wajahnya
Jika engkau bertemu dengannya.
Seolah kau akan memberikan kepadanya sesuatu
Yang engkau sendiri memerlukannya


Iliyah Abu Madhi menuliskan sebuah puisi ;

Dia berkat : “ langit sedih dan terlihat murung.”
Aku berkata :” tersenyumlah !
                Biarkanlah kemurungan itu ada dilangit !”
Dia berkata :” kesamaran telah merasuk!”
Aku berkata : “tersenyumlah .!
                Duka cita tidak akan pernah kembali, sebab dia telah mati.”
Dia berkata :” langit diangkasa telah bersatu dengan cinta yang berkobar dalam dadaku , dan telah menjadikan Nerakah  Jahanam. Lantas bagaimana aku sanggup tersenyum.
Aku berkata : “ tersenyum dan bersenanglah “!
Kalau engkau tetap bersama kesedihan, akan engkau habiskan seluruh umur hidupmu dalam kepedihan.
Dia berkata : “peniagaan mendekati kerugian
                Seperti musafir yang hampir mati kehausan
                Atau seperti singa yang haus darah.
                Dia meludah darah setiap kali mengulurkan lidahnya.”
Aku berkata : “tersenyumlah .!
                Engkau bukan penyebab kesembuhannya,
                Kecuali bila engkau mau tersenyum .
                Apakah ketika orang yang lain berbuat dosa dan tidur dengan perasaan takut,
                engkau merasa bahwa engkau lah pendosa itu ?”
Dia berkata :”musuh sedang berada dalam sekelilingku .?
                Mereka  teriak menakutiku.
                Bukanlah aku telah tertawan
                dan apakah musuhku tidak melihatku.?
Aku berkata : “tersenyumlah .”
Cacian mereka tidak ditujukan untuk menuntutmu, jika engkau tidak lebih mulia dan agung  dari pada mereka.”
Dia berkata :” musim telah jelas tanda- tandannya,
                Tergambar padaku dipakaian dan lukisan,
                Sedang diriku mempunyai kewajiban terhadap kekasihku.
                Namun tidak ada satu dirham_pun di tangan ku .”
Aku berkata :” tersenyumlah .!
                Bukan kah engkau masih hidup ?
                Engkau bukanlah orang yang tidak memiliki kekasih.”
Dia berkata : “ malam malam ku berlalu dalam kepahitan .”
Aku berkata :” tersenyumlah .!
                Jika engau merasa pahit, semoga orang lain melihat mu sedang bersenandung.
                Lemparkanlah kedukaan itu jauh – jauh dan tetaplah bersenandung.
                Apakah ia akan tetap melihatmu
                Jika engkau bernyanyi dengan limpahan dirham atau masih merasa rugi jika engkau bernyanyi
                dengan  hati berseri – seri ?
wahai sahabat, jangan sampai kesedihan membuat mulutmu terdiam dan raut wajahmu menampilkan kesedihan
Tersenyumlah ,,,,,,,,,!!
Sungguh bintang – bintang pun tersenyum
dan kegelapan akan saling berbenturan.
Oleh  itu, kita menyukai bintang – bintang.
Dia berkata :” keceriaan tidaklah akan membuat keadaan menjadi lebih baik.
                Ia datang kedunia ini dan tetap pergi walau terpaksa.”
Aku berkata :” tersenyumlah selagi nyawa  masih dikandung badan.
                Selama engkau masih hidup
                Sebab sudah terlalu lama engkau tidk tersenyum.

Jangan engkau salahkan
Orang yang sedang rindu dengan kerinduannya
Sehingga engkau mampu menyelami jiwanya.

Tersenyumlah
Tersenyumlah
Tersenyumlah
Untuk sesaat
Disaat gundah dan cerca melanda


Jika engkau merasakan sesuatu luka yang kecil didalam hati
Lalu engkau memberikan masa untuk tersenyum
Maka yang tertinggal didalam hati
Hanya lah sebuah kebahagiaan…
narasumber: buku DBS

No comments:

Post a Comment