Sunday, July 3, 2011

Islam Itu Mudah dan Dipermudah

Satu perkara yang dapat membahagiakan seorang muslim adalah adanya kemudahan dan toleransi dalam syari’at islam. Karna dalam syariat islam ini sangat dimudahkan dan sangat penuh kasih sayang Allah kepada umat manusia. Ingat bahwa Allah pun mengampuni dosa – dosa orang musrik , apalagi dangan dosa – dosa kita sebagai orang muslim tentunya. Namun yang baiknya adalah kita selalu berbuat sesuai dengan anjuran ( syari’at ) islam.  Ya walau kadangkala sedikit susah bagi kita untuk melakukan hal ini. Tapi bukan kah kita dipermudah dan dimudahkan  daripadanya.
Dalam islam ini sebenarnya agama yang penuh toleransi tinggi didalamnya.
Baiklah kita simak yah beberapa keterangan tentangnya;
Firman Allah :
“Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah”, (QS. taahaa:2)
“Dan Kami akan memberimu taufik kepada jalan yang mudah “ (QS. Al a’laa:8)
“... Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu , dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini,,,,.” (QS. Al haaj:78)
Dengan kita hidup memenuhi syari’at islam pastinnya akan membawa kita dalam kesejahteraan dan pastinya akan membuang segala beban bagi kita. Karena syari’at islam itu sebenarnya mudah dan dipermudah baginya.
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka . Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al  a’raaf:157)
Sesungguhnya agama itu mudah. Tidaklah seseorang membebani dirinya dengan ibdah yang diluar kemampuannya, melainkan akan menyusahkan sendirinya. Jadi, selalu lah kita untuk berbuat sebaik baiknya dalam wacana syari’at islam ini. Dan dalam beberapa aspek kehidupan juga bagi mereka yang mampu mengerjakan ketaatannya secara sempurna maka lakukan juga dengan sempurna dan bahwa mereka yang tidak memmilik dalam kesempurnaan bukan kah dipermudahkan bagi mereka untuk berbuat sesuai anjuran syari’at untuk taat kepada Allah. Allah tidak akan menghukum kita jika kita melakukan kesalahan tanpa disengaja, lupa .
Firman Allah :
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Al baqarah :286)





Dia Lebih Baik Daripada Aku

Merasa sempurna dalam segala hal itulah salah satu sifat kita sebagai manusia, seolah dengan keadaan yang lebih baik dan terbaik dalam ketaatan sehingga masalah yang biasa kadang dihubungkan dengan agama yang begini dan begitu. Degan ego yang tinggi juga kadang seseorang merasa dirinya sudah sempurna sepenuhnya dalam ketaatannya kepada Allah daripada orang lain. Padahal tiada lain Allah lah yang tau siapa hambanya yang lebih sempurna itu. Allah juga telah berfirman :
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah Yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.” (QS. An najm:32)

Perlu mengoreksi diri sendiri dan perlu menyadari kelemahan diri inilah sepatutnya kita lakukan daripada mencari kesalahan orang lain dalam beribadah. Kita kita tidak begitu mengetahui keadaan diri kita yang penuh kelemahan dan kehinaan dihadapan Allah menjadikan diri kita lebih senang mencari kekurangan orang lain dari pada kekurangan diri sendiri. Sebenarnya dalam hal ini adalah bertumpu pada hakikat akhlak kita masing-masing. Dengan akhlak seseorang ini akan merasa dirinya tiidak terlalu sempurna daripada orang lain. Hal inilah yang dinamakan jiwa seorang hamba Allah.
Terlalu banyak yang kita tidak ketahui dari keseluruhan nya ini yang membuat kita lemah dan tidak ada apa-apanya darripada orang lain. Maka, kita juga harus menyadari bahwa ketidak sempurnaan itulah hakikat dari diri kita. Dan kita juga dituntut untuk selalu mengoreksi diri sendiri dan selalu memperbaiki segala sikap kita. Sesungguhnya hakekat kita itu sangat lah lemah yang selalu terbawa dari sifat nafsu yang menyesatkan kita. Hal inilah sebenarnya ego yang memuncak diatas fikiran dan akal manusia.
Begitu juga kita dalam menghitung diri sendiri sebenarnya juga dituntut untuk membuat kebaikan dan introspeksi diri. Dan dibalik semua itu juga kkita diharuskan mengekalkan kewajiban kehambaan kita sebagai manusia kepada Allah yaitu berbuat kebaikan dalam bersikap positif. Banyaknya perbedaan diantara hamba-hamba Allah membuata diri kita harus memiliki sifat rendah diri.
Hakikat hati kita kepada keadaan orang lain seharusnya dalam hal demikian :
( dipesankan oleh ulama besar, Syeikh Abdul Kadir Al-Jailani )
“ Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinlah bahwa dia lebih baik daripada mu. Ucapkanlah dalam hatimu,”mungkin kedudukannya disisi Allah jauh lebih baik dan mulia.”
“ Jika engkau bertemu dengan anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu,” Anak ini belum bermaksiat kepada Allah sedangkan diriku telah banyak melakukan maksiat kepada Allah. Tentu anak ini lebih baik daripada aku.”
“ Jika engkau bertemu dengan orang tua, maka ucapkanlah dalam hatimu,” Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama diripada aku. Tentu dia lebih baik daripada aku.”
“ Jika bertemu dengan orang yang berilmu, maka ucapkanlah dalam hatimu,” Orang ini telah mendapatkan karunia yang tidak bisa aku dapatkan, mengetahui apa yang tidak aku ketahui dan dia mengamalkan ilmunya. Tentu dia lebih baik daripada aku.”
“ Jika engkau bertemu dengan orang yang jahil, maka ucapkanlah dalam hatimu,”Orang  ini bermaksiat kepada Allah karena dia jahil ( tidak mengetahui ) sedangkan aku bermaksiat kepada Allah yang padahal aku mengetahui akibatnya. Aku tidak tau bagaimana akhir dari umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik daripada aku.”
“ Jika engkau bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah dalam hatimu,”Aku tidak tau keadaanya kelak, mungkin pada akhir usia dia, akan memeluk islam dan beramal sholeh, dan mungkin bisa jadi pada akhir usiaku akan kufur dan buruk.”

Isilah Waktu Kosong


Seorang falsafah yang bernama BAZARJAMHAR mengatakan :jika suatu kesibukan akan mendatangkan pencapaian, maka kekosongan akan mendatangkan kekusutan.
Dengan kata lain : jika suatu kesibukan mendatangkan kesuksesan, maka kekosongan akan mendatangkan kegagalan.

Dari hal diatas ini lah menegaskan bahwa sesuatau pada diri kita harus meninggalkan segala kekosongan waktu yang menimpa diri kita dengan hal yang berguna. Sekarang kita lebih banyak menemui orang yang merenung diri dengan waktu yang lama untuk berdiam diri tanpa kesibukan yang degeluti seseorang. Kita menyadari bahwa banyak waktu yang terbuang percuma hanya untuk merenungi suatu masalah, membiarkan diri dalam kekosonggan  tidak rubahnya suatu nasib yang membawa kita dalam lamunan kosong yang sehingganya kita lebih banyak merenung dan berdiam diri tidak melakukan hal kesibukan dan memanfaatkan waktu untuk digunakan lebih baik mungkin.
Orang yang paling banyak merenung dan berdiam diri (tidak memanfaatkan waktu ) biasanya akan menjadi bahan desas desus orang sekitar dan menjadi bahan gossip karena orang yang tidak memanfaatkan waktu kadangkala fikiran mereka selalu berkhayal entah kemana fikiran nya pergi. Namun saat yang sangat membahayakan adalah manakala akal ini mati sehingga ia tidak bisa melakukkan apa- apa untuk dirinya.
Dalam sebuah penggambaran : bahwa hal ini adalah ibarat mobil yang berjalan dengan cepat tanpa adanya supir, hal ini akan memudahkan mobil itu mudah goyah kekanan dan kekiri sehingga menubruk semua apa yang disisi dan didepannya.
Jika dalam diri kita memdapati waktu yang kosong dan tidak diisi dengan hal yang mafaat maka bersiap-siaplah diri kita akan merasa gundah, cemas, karena dalam keadaan inilah jiwa dan fikiran kita akan menerawang dalam kegelapan masa lalu yang akan membawa kita terjebak dalam sebuah dosa. Dan akan menenggelamkan diri kita dalam masa yang belum tentu kita alami.Waktu kosong ini akan membunuh kemampuan kita secara perlahan, karena jika kita berdiam diri dalam kekosonga waktu akan mengakibatkan hal yang bisa membuat jiwa semakin stress.
Firman Allah S.W.T. :
“(yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur . (QS. Al muddatstsir:37).
“Dalam ayat ini maju atau mundur dalam berbuat kebaikan”
Rahasia dalam kesuksesan ini sebenarnya terletak pada mengisi stiap kekosongan waktu dan mengambil kesempatan yang diberikan Allah untuk memanfaatkan waktu untuk bertindak dan mengurangi waktu berfikir panjang, karena waktu ini sangat singkat untuk disia-siakan begitu saja.karena banyak orang saat ini tidak memainkan (mamanfaatkan) waktu sebaik mungkin yang sebenarnya hal ini lah orang menjadi sukses. Dan saat ini juga banyak orang yang tidak mengerti arti peranan hidup itu sendiri  dan seolah mereka hampir sama orang yang mati yang tidak mengetahui fungsi dari hidupnya yaitu untuk mengisi waktu .
Firman Allah S.W.T. :
“Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya . Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" (QS. Al maidah:31)
Ayat diatas inilah agar kita bisa menoleh agar kita bisa berfikir positif dan tidak terbawa dengan sesuatu hal yang kosong yang membuat jiwa ini semakin rapuh. Karena  mengisi waktu kosong akan menyelamatkan diri kita dari fikiran fikiran yang bersifat negative, membuat jiwa kita semakin bahagia, karena hal ini akan menjalankan  peranan hidup.
Kisah UMAR BIN KHATTAB  r,a juga telah menyatakan perang terhadap semua bentuk kokosangan waktu ( penganguran, kemalasan). Bahkan beliau juga pernah menarik keluar para pemuda yang berdiam diri didalam masjid dan tidak melakukan apapun. Sehingga beliau berucap;”keluar kalian dan carilah risky”
Dalam hal ini ditegaskan jga bahwa beliau agar memafaatkan waktu untuk membuat sesuatu hal agar tidak menyiakan waktu sedikit pun.
Wahai kawan!!!!!
Bangkitlah mulai sekarang juga dan isilah waktu yang kosong dengan hal yang bermanfaat. Isilah waktu kosongan dengan tajamnya pisau kesibukan. Mulailah kerjakan sholat. Baca al qur’an, bertasbih, mengkaji, menulis, mengemas , dan berbenah untuk memanfaatkan waktu saat ini.
Lihatlah para petani, nelayan, dan para buruh kasar itu, mereka ceria walaupun mereka mandi dengan keringat dan teriknya matahari meski kadang air mata mereka korban kan demi suatu kesibukan. Karena kesibukan akan mendatangkan kebaikan.
Hindarilah oleh mu perbuatan bersendirian dan tidak melakukan aktifitas apapun, karena ha ini akan membuat fikiran menjadi keruh. Dan jangan lah hari- hari mu berlalu tanpa ada menfaat sedikitpun. Mulailah isi waktu yang kosong dengan hal yang lebih mendatangkan kebaikan.
diulas dari buku: jangan bersedih







Siapakah Yang Miskin


Orang yang miskin kadangkala kita mengecap orang itu adalah orang yang tidak memiliki apa- apa. Tidak mempunyai tempat tinggal yang layak atau lebih kita cap dengan hal itu bahwa orang yang miskin adalah orang yang tidak mempunyai dalam aspek keuangan. Namun yang sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh agama adalah miskin yang benar- benar miskin, yaitu lebih fakir daripada orang yang miskin atau yang kita kenal saat ini miskin nya iman. Inikah yang dikatakan miskin dari segi agama.

Sekarang kita banyak  menemui orang yang miskin hati nya daripada miskin hartanya, karena jika sesuatu miskin hatinya dengan keimanan mereka kadangkala menutup mata hati mereka untuk membuka lembaran harapan yang masih ada walau kesempitan sedang melanda dirinya.
Rasulallah bersabdah:
“Bukanlah kaya itu disebabkan banyak harta, tetapi kaya yang sebenarnya itu adalah kaya hati.” ( HR Buhari)
miskin dalam hal agama juga dikaitkan dengan merenungi diri dan tidak rubahnya ketabahan dan kekuatan iman yang menimbulkan hal inilah yang tidak mempunyai harga sekalipun baik di dunia dan akhirat. Dengan miskinnya keminan ini orang akan mudah putus asa dan mudah mengeluh pada dirinya sediri.Karena kemiskinan dari keimanan ini lah orang akan mudah terbawa dengan sikap yang membodohkan diri sendiri, merusak keadaan dirinya sendiri, yang akhirnya mengakibatkan dirinya semakin tenggelam dalam lumbung dosa- dosa.

Firman Allah S.W.T :
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang banyak.” (QS. Al kautsar:1)

Ingatlah bahwa dunia ini diciptakan oleh Allah begitu luas. Kehilangan sesuatu bukan berarti kehilangan segala-galanya, putusnya cinta bukan berarti tidak mempunyai peluang untuk membentuk keluarga, kegagalan bukan berarti kita gagal menuai kesuksesan nanti, hilangnya sesorang bukan berarti kiamat bukan. Jadi, jangan lah persempit hati kita dengan hanya memfokuskan kita kepada masalah itu saja. Cobalah kita lihat diluar sana. Masih banyak peluang yang harus kita cari yang masih membuka pintu untuk kekayaan hati kita.  Bukankah Allah akan memberi kan dari pada sesuatu kehilangan dari pada kita itu digantikan yang lebih baik daripada yang telah hilang.
Hilangnya harta didunia, tidak menutup peluang kita untuk mencari RidhoNya karena kita masih memiliki harta ( keimanan) yang mampu menunutun kita dalam kesuksesan( karena kita selalu mentaati perintah Allah ).
Miskin disini adalah hilangnya keimanan kepada Allah, karena miskin keimanan akan merugiakan diri baik didunia walaupun  di akhirat kelak. Maka, sama-samalah kita melihat kembali kehidupan kita, kuatkan kembal keimanan kita, karena kita harus menyadari bahwa Allah menciptakan dunia ini sangat luas dan dipenui oleh rahmat-Nya disekeliling kita..
Firman Allah S.W.T ;
“ (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,(*)kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”( QS Asy syu’araa 88-89)




Nilai Diri Dengan Akhlak Mulia


Senang  hati rasanya andai kita mempunyai segalanya termasuk harta dan tahta yang membuat kita terpandang dimata masyarakat, dan kita juga dihormati dalam brmasyarakat karena kita tau bahwa kita adalah garis dari turunan yang  bisa di bilang ternama.Namun bagi kita harus menyadari bahwa  derajat kita bukan lah dilhat dari harta tahta bahkan garis turunun yang kita miliki ini, nilai takwa dan keimanan lah yang sebenarnya paling  tinggi kedudukannya di mata Allah dan dimata masyarakat, sebenarnya kita tau bahwa nilai takwa adalah no wahid dimata Allah. Namun, kita seolah menutup mata kita sendiri dari apa yang kita lakukan ini. Kita seolah menutup mata atas apa yang kita lakukan saat ini.

Disekitar kita kadang kita mengolok –olok teman sebaya mungkin karena kefakuman pribadi dalam pergaulan saat ini, dan kadang juga kita lihat berapa banyak orang yang dihinakan karena kemiskinan. Seolah saat ini yang menjadi peran utama adalah harta , kuasa dan nama di mata masyarakat ,, bukan sebuah takwa dan iman kepada Allah.
Firman Allah yang terkait dalam hal ini ;
“Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” (QS. Al lahab:2)

“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, merekalah itu yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga). “(QS. Sabba’:37)




Jadi nilai diri itu sebenarnya terletak pada keluhuran budi pekerti dan kemuliaan sifat kita sendiri , bukan terletak pada harta dan tahta atau garis turunan.
Kemiskinan dan kelemehan bukan hambatan bagi kita untuk meraih prestasi yang baik,  yaitu untuk mencapai sebuah keungunggulan diantara manusia lainnya, maka bahagialah diri anda dengan apa yang anda miliki saat ini yaitu keimanan yang telah membuata anda bahagia ddengan impian yang telah dicapai, taqwa dan iman adalah nilai akhlak yang sangat terpuji.

Sungguh beruntunglah orang orang yang hidup dengan ketaqwaan unutk mendekatkan diri  kepada Allah itu , karena Allah pun telah menjanjikan  kenikmatan yang tiada tara di dunia dan akhirat kelak,  walaupun orang yang hidup dengan ketaqwaan sbagai utama jalannya menghidupi di dunia ini bukan harta yang menjadikan jalan utama nya untuk akhiratnya kelak.

Maka bersyukurlah wahai insan yang hidup dengan ketakwaan sebagai jalan utama mencari ridha Nya.

Firman Allah :

“Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan". (QS. Al maidah:100)

“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling taqwa dari neraka itu,” (QS. Al lail:17)

“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa (disediakan) surga-surga yang penuh keni'matan di sisi Rabbnya. “(QS. Al qalam:34)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. 98:7)

Padamkan Permusuhan Dengan Kebaikan

Mungkin inilah yang dinamakan hidup, berbagai problema selalu setia menemani langkah kita, ada orang yang sangat yang mencintai kita dan ada  juga orang yang sangat benci kepada kita, mungkin inilah yang namanya realita kehidupan . Kadang, hidup penuh semangat mana kala kita selalu bersama orang yang mencintai kita dan adakalanya hidup ini penuh dengan kebosannan manakala orang yang membenci kita selalu hadir dalam kehidupan kita .
sebuah gambaran kecil dan ringan yang mungkin ini dianggap sepele atau tidak berguna di mata kita yaitu tidak menuntut apa yang sudah menjadi hak seseorang yaitu ia mencintai atau membenci kita. Karena sebenarnya menuntut hak seseoarng agar ia mencintai kita itu adalah sebuah angan yang membuat kita terlena. Andai kita menuntut atas hak dia pasti kita akan dirasuki oleh sikap membenci atau pembalikan dari dendam( balas dendam).

Sekarang saat ini banyak orang yang tidak tau bagai mana menata hak- hak nya diantara pergaulannya itu yang menyebabkan kita menjadi musuh dan saling bermusuhan sesama sahabat sendiri. Jika hal ini diabaikan dan saling bermusuhan ini akan menyebabkan kerenggangan kita sebagai umat yang satu yaitu islam. Dalam hal ini hendaklah kita memadamkan api permusuhan yang telah terjadi diantara kita. Kita harus bisa memadamkan api permusushan yang telah terjadi diantara kita ini, Hal ini lebih baik untuk menentukan awal titik penyelesaian dari pemusuhan. Dan jalan yang paling baik adalah memaafkan dan kita menganggap tidak pernah terjadi.
Firman Allah S.W.T :
“Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al a’raf:199)
“,,,dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .” (QS. An nur:22)

Mungkin saat ini kita tau ada sebuah pernyataan yang dengan terang – terangan mengejek menghina bahkan merendahkan kita. Di kehidupan seorang ( golongan umah) ada ciri hal yang sangat kita patut tiru yaitu selalu menguatkan ketabahan hati agar senantiasa terjaga dengan baik dan benar benar terjaga dari sifat permusuhan( karena kita anggap yang mencaci kita itu sedang mencaci tembok belaka). Dengan sebab ini kadang kita mendengar kata – kata yang tidak menyenangkan hati  maka kita pun tidak harus terburu  buru membalasnya semua itu, dan jika mendapatkan pujian maka jangan lah dengarkan pujian itu karena pujian itu kadang membuat keimanan kita berguncang.

Hal yang sangat baik dan dianjurkan dalam agama yaitu dengan cara menolak kejahatan dengan cara yang lembut. Karena hal ini akan menentramkan kita dalam menjalani kehidupan kita dari pada kita membalas permusuhan itu yang membuat kita semakin renggang menjauh dari kata damai dan persahabatan.

Firman Allah S.W.T :

“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (QS. fushilat:34)

hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan {baik}.” (QS. Al furqan:63).

“ Jadikan permusuhan  menjadi perdamaian”.“Jadikan kekerasan menjadi kelembutan”.“Jadikan kelicikan menjadi kejujuran”.“Jadikan penindasan menjadi kebebasan”.

Memperbaiki Akhlak


“,,,Maka berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan.,,. (QS. 2  Al baqarah  :148)
Perlu mengejar nilai takwa ini mungkin tidaklah semudah membalikan telapak tangan kita, karena hal ini amat lah sulit dilakukan oleh kita terkecuali kita dipermudahkan oleh Allah untuk memberikan kemudahan pada kita pribadi. Penerangan firman Allah diatas menerangkan untuk kita selalu memperbaiki tingkah kita kepada Allah dan berlomba juga dalam ketakwaan .
Ramai pemuda saat ini telah hilang akalnya untuk perbaiki akhlaknya sendiri. Karena kadang mereka hanya asyik memperbaiki  apa yang tampak dilihat oleh orang lain saja yang berupa kesohoran dan kecantikan dan ketampanan rupa .tetapi tidak  memperbaiki akhlak yang sesuai untuk dirinya.seungguhnya seorang muslim itu adalah orang yang memiliki kemauan yang kuat dalam ketaqwaan untuk selalu memperbaiki akhlak  setiap harinya. Karena akhlak itu adalah kebaikan untuk dirinya sendiri yang akan membawa ketentraman dihati insan itu sendiri. Hal ini juga Rasulallah bersabdah :
“Maukah kalian aku beritahukan kepada kalian tentang siapa diantara kalian yang paling  aku cintai dan paling dekat kedudukannya dengan ku kelak dihari kiamat? Yakni, orang diantara kalian yang paling baik akhlaknya.”(hadist)
Hal inilah yang menjadi visi tersendiri untuk kemauan sosok muslim yang selalu memperbaiki akhlak. sesungguhnya  tidak ada orang yang dapat meraih ketaqwaan dan kaimanan tanpa memperbaiki akhlak itu sendiri karena akhlak adalah menggambarkan jiwa seseorang itu memiliki ketaqwaan dan keimanan dengan pasti, mereka akan mendapatkan kebahagian dari jalan ini (memperbaiki akhlak) . mereka tau bahwa dari hal inilah mereka berpegang teguh pada keyakinan untuk berbuat sesuai  tuntunan Islam.oleh itu, ianya akan selalu melaksanakan dalam ketaqwaan dan akan selalu bebuat kebaikan. Namun kadangkala keimanan juga mengalami pasang surut yang mengalami gejolak, kadang peningkatan ketaqwaan akan menabahkan keimanan dan memperkuata kayakinan pada hati untuk selalu memiliki akhlak yang sesuai dengan islam. Namun , bila ketaqwaan sudah mulai melemah, saat itu juga kadang akhlak sudah hilang yang menyebabkan kita lebih senang berbuat dosa dan tanpa ada kata menyesal. Hal ini sudah dijelaskan dalam firman Allah hadist Rasulallah .
“Sesungguhnya iman itu benar-benar mengalami kelesuan di dalam rongga (dada) salah seorang dari kamu seperti lusuhnya baju. Mohonlah kepada Allah SWT agar Allah memperbaharui iman yang ada di dalam hatimu”. (HR Thabrani)
“…. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah kembali(mu). (QS. Fathir : 18)
Memperbaiki akhlak ini tidak akan merugikan dan menghabiskan waktu anda . memperbaiki akhlak justru akan menambah penanaman keimanan yang lebih baik dan akan membahagiakan diri sendiri  dalam menguasai diri, anda tidak akan memperoleh kebencian dari orang lain dan anda juga tidak akan terancam oleh perlakuan yang keji dari kejahatan. (insya Allah )
“Sesungguhnya diantara  yang terbaik diantara kamu adalah yang paling baik akhlaknya.” ( HR Buhari )


Sifat Rasa Malu

Malu bertanya sesat dijalan
Malu beriman hilang pedoman.
Tidak sempurna iman sesorang tanpa adanya rasa malu didalam diri insan. Penting lah sifat ini dipelihara didalam hati kita yang akan membahagian  keimanan kita. Sifat malu ini adalah sifat yang paling utama bagi seoarang muslim yang merupakan menjadi benteng dalam kehidupan seorang muslim. Sifat malu ini dikatakan menjadi benteng diri karena hal ini akan menjaga diri dalam kebaikan dan meninggalkan segala perkara yang bertentang dengan ajaran islam dan juga hal ini merupakan penghalang untuk mengikuti hawa nafsu yang bisa merusakkan akidah.
Dalam sebuah hadist disebutkan :
“Malu termasuk bagian dari iman dan iman itu tempatnya di surga. Sedangkan ucapan keji termasuk bagian dari tabiat kasar, tabiat kasar itu tempatnya di neraka” (HR. at Tirmidzi, Ibnu Hibban no. 1929, al Hakim I/52-53 dan Ahmad II/501, berkata Syaikh Salim, “Adapun hadits ini tetap shahih karena ada mutaba’ah/penguat dari Sa’id bin Abi Hilal dalam riwayat Ibnu Hibban”)
Betapa pentingnya menjaga sifat ini yang pastinya akan melengkapi keimanan seoarang muslim karena sifat ini adalah sifat yang memperindah jati diri dan akhlak untuk muslim. Lahirnya sifat malu ini adalah sejalan dangan perjalanan keimanan seorang muslim. Karena , sifat rasa malu ini tidak terpisahkan dengan keimanan. Dalam mimbar tausyiah juga disebutkan bahwa jika sifat malu sudah menghilang , maka berkurang lah keimanan seseorang.

Dalam hadist Rasulallah bersabdah:
“Sesungguhnya malu termasuk bagian dari iman” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sadar maupun tidak, saat ini sifat ini sudah mulai terkikis apabila makin banyaknya berita yang ditayang kan di TV penjuru yang memberikan berita tentang hal yang  kebanyakan hilangnya rasa malu itu, hal ini hilangnya rasa malu terhadap manusia dan Allah yang juga pertandanya lemah nya keimanan. NAMUN….NAMUN…NAMUN….NAMUN,,, seolah hal ini sudah dianggap biasa dan lumrah dalam kehidupan saat ini, seolah mereka memandang sebelah mata sifat ini yang sebenarnya sangat penting untuk menuju kesempurnaan iman seseorang.
Sifat malu ini sebenarnya sudah tertanam dalam setiap hembusan setiap insan, karena sifat malu ini sebenarnya tidak memerlukan tempat untuk singgahsan bak kerajaan yang mewah, hal ini adalah sudah fitrah diri manusia yang sudah tertanam bersama keimanan seseorang.Numun  kebanyakan kita lebih menjaga malu kepada manusia dari pada menjaga malu kepada Allah, dan jika tidak menjaga malu kepada Allah maka apalah jadi generasi yang akan datang,



Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al ‘araf:179)

Membersihkan Hati dan Memperindahnya

Kepastian kita yaitu selalu memberikan penilaian pada seseorang itu dengan berdasarkan sifat lahir yang bisa kita lihat atau lebih kita ketahui juga yang dapat kita jumlah dan diperkirakan dengan logika. Sesuatu perkara kadang kita dilihat dengan mata akan melihat berupa kebaikan atau keburukan yang bisa kita lihat yaitu dari gaya dan dari keelokkan paras muka seseorang yang kita bisa lihat dengan jelas. Dan begitulah kebanyakan pemikiran kita.
Dalam diri kita juga seringnya selalu memperindah wajah kita yang sudah tentu itulah tetapan terbaik dari Allah kepada kita sendiri. Namun diantara kita sendiri juga kadang merasa canggung (ragu) dengan apa yang Allah berikan pada kita. Seolah kita telah tertutup hati untuk selalu membersihkan dan memberindah hati kita. Karena sudah mengikuti kemajuan jaman dan termasuk juga lemahnya iman. Andai kata penilaian kita diambil dari paras muka, memungkinkan diri kita sudah baik dan sudah bagus karena hal itu kita ukur dengan penilaian yang sudah jelas. Namun , bagaimanakah tentang fikiran kita untuk membersihkan dan memperindah hati kita.

Kesan yang paling penting sebenarnya adalah selalu membersihkan dan memperindah hati dengan ketaqwaan dan keiman kepada Allah. Sebuah gambaran kecil bahwa “ baju yang kotor memungkinkan keadaannya kotor” hal ini lah yang menjadi penyebabnya, untuk itulah kita tau hakikat hati kita itu diukur dengan keindahan hati kita. Sekiranya paras muka kita bersih dan indah masih belum tentu hati kita bersih dan indah, hal ini disenandungkan dalam sebuah nasyid yang berlirik” pandangan mata bisa menipu” namun jika hati kita bersih dan indah sudah tentulah baik dan indah juga akhlak kita. Hal ini lah yang menjadi gambaran hati kita. Dalam sebuah hadist disebutkan;

“sesungguhnya didalam diri manusia ada seketul daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh anggotanya dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh anggotanya.”(HR Buhari dan Muslim )
Menjaga, membersihkan dan memperindah hati mungkin sedikit sukar untuk kita, namun bagi kita sebagai muslim selalu membulatkan tekad untuk selalu membersihkan dan memperindah hati untuk menikmati segala sumber yang kehidupan yang baik. Segala kehidupan ini memungkinkan perjalanan penuh duri dan hambatan yang akan kita lalui. Namun jika kita selalu membersihkan dan memperindah hati insya Allah kita akan mendapat kemudahan yang benar. Membersihkan hati dikatakan juga kunci dari kehidupan untuk akirat kelak. Hanya dengan selalu menjaga dan membersihkan hati inilah orang akan memasuki tempat yang baik (syurga). Seperti firman Allah berikut ini :
“ Dan  janganlah Engkau hinakan pada hari mereka dibangkitkan yaitu dihari harta dan anak pinak tidak lagi berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” ( QS Asy syu’araa 88-89)
Oleh karena itu, sibuklah dengan menbersihkan dan memperindah hati dari pada memperindah paras muka. Siapa yang selalu menjaga kebersihan hati ini insya Allah akan membukakan pintu syurga, hal ini tinggi nilainya daripada sebuah keindahhan fisik.membersihkan dan memperindah hati ini sebenarnya tugas bagi seorang muslim, jika hal ini selalu dalam keadaan bersih akan membawa diri kita dalam kebaikan.
“sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. Asy syams:9-10)
Kata K.H Abdullah Gymnastiar atau yang kita kenal Aa Gym pernah mengatakan:” dengan hati yang bersih dan hidup inilah , orang yang lumpuh menjadi mulia, orang yang tidak cerdas menjadi gemilang. Dan dengan kebersihan hati ini, insya Allah , otak akan lebih cerdas, ide lebih bijak, gagasan akan lebih cemerlang.
Semoga kita bisa selalu menjaga kebersihan dan memperindah hati dengan ketaqwaan.
“INDAHNYA PRIBADI BERAWAL DARI HATI YANG BERSIH DAN BAIKNYA SIFAT KITA”


Bulatkan Tekad

Ibnu taimiyyah pernah juga mengatakan:”Didalam  hati seringkali terlintas suatu keadaan.”
Ketahuilah bahwa hidup ini adalah untuk saat ini dan hanya batasan hari ini saja, kadang fikiran kita melayang dan berangan dan terlintas juga sebuah keraguan didalam hati untuk memutuskan suatu perkara yang ada saat ini. Mudah dalam keadaan keraguan itulah kebanyakan sikap dari diri manusia dalam menentukan suatu masalah yang menjadikan dirinya tidak mampu memutuskan masalah dan akhirnya ia akan menjadi beban fikiran dan menjadi stress.sesungguhnya keraguan itu akan menimbulkan keresahan jiwa dan akan memusnahkan kepercayaan.
Ragu – ragu akan memakan waktu kita dalam keadaan yang membodohkan diri karena hal ini merupakan pembunuhan kepercayaan dalam menghadapi sebuah masalah itu sendiri. Ada sebuah syair mengatakan bahwa” sikap meneguhkan fikiran ( tidak ragu-ragu) akan mematahkan sebatang besi.” Hal ini dikatakan betapa kuatnya sikap ini karena dalam tabiatnya juga bahwa sikap keteguhan hati ini tidak akan terkalahkan oleh apapun terkecuali ada sifat ragu-ragu dalam hati kita.
Firman Allah menjelaskan;
; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan.” (QS. thaha:72)
Tidak ragu-ragu dalam mengambil sebuah keputusan akan menghasilkan yang lebih baik dari pada pengambilan sebuah keputusan dengan keraguan yang akan menimbulkan kerisauan didalam hati kita. Keteguhan ini sebenarnya juga disamakan dengan aqidah. Jika aqidah kita kuat , maka tidak akan terbawa oleh arus keraguan.
Rasulallah pun pernah bersabdah:
Abu Muhammad ; Hasan bin Ali bin Abi Talib, cucu kesayangan Nabi Muhammad berkata,” saya menghafal pesanan Rasulallah yang berbunyi, “tinggalkan perkara-perkara yang kamu ragu dan gantikan dengan perkara-perkara yang tidak kamu ragui.”” (HR Tarmidzi dan Nasai )
Dan sebuah syair mengatakan ;
“ Jika anda mempunyai pendapat
putuskanlah dengan tegas
karena sesungguhnya keraguan anda
akan melemahkan pendapat anda sendiri,”
 
Hal membulatkan tekad dan memperkuat keyakinan akan membawa ketenangan bagi fikiran ini karena hal itu sudah dimatangkan untuk diulas. Maka dengan ini kita juga harus melakukan perkara-perkara yang kita yakini dalam hati. Jika dalam hati kita ada sebuah keraguan untuk melakukan seuatu perkara , maka jangan lah melakukan hal itu karena tidak mendapatkan kenyamanan dihati.
Hadist menerangkan ;
diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas’ud r,a : “ jalan keluar dan kelapangan hati itu ada dalam keyakinan dan keridhaan hati. Sedangkan keresahan dan kesedihan itu ada dalam keraguan dan ketidaksukaan.” (hadist)

Sesudah nya kita juga harus melakukan musyawarah dalam melakukan perkara agar tidak terjadi keraguan diantara perkara itu, bermusyawarah harus dibenarkan karena hal ini dapat membantu kekukuhan dalam pengambilan perkara walau dengan sedikit kesabaran. Dan lakukanlah bermuhasabah diri kepada Allah untuk menuntunkan akhir perkara keteguhan yang lebih meyakinkan.
Firman Allah :
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Al imran:159)

“sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. Al a’raf:144)

INTROSPEKSI DIRI



Allah S.W.T. berfirman
“dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri) .” (QS. Al qiyaamah:2)
Salah satu Firman Allah .S.W.T. diatas mungkin kita tidak banyak tau tentang apa yang harus disesali kita saat ini , karena kita sudah mulai terbawa dengan keadaan sekitar kita untuk berbicara apa dan apa yang kita mau.
Kita sekarang lebih banyak menyalahkan orang lain apabila kita mendapat musibah yang sebenarnya itu adalah akibat dari diri sendiri ini, namun karena ketidak tauan kita dalam menelaah sikap dari sendiri atau INTROSPEKSI atas diri sendiri, menyalahkan orang lain akan menimbulkan kedengkian diantara sesama teman.
Seperti hal  berikut ini:
"Barangsiapa yg mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri daripada sibuk mencari-cari aib dan kesalahan orang lain."(Ibnul Qayyim).
Sebenarnya beruntunglah kita jika kita bisa mengenali diri dan bisa merubah sikap diri dari pada kita sibuk mencari kesalahan dan aib seseoarng, karena hal mencari aib seseorang itu sama juga halnya sikap kita adalah tidak bisa menjaga sebuah amanah itu sendiri yang bisa kita kiatkan dengan tidak bisa dipercaya untuk diberi suatu amanah. Dalam hal lain juga bahwa orang yang pandai dan cerdas inilah mereka akan senang memperbaiki dirinya sendiri dari pada memperbaiki orang lain dan menyalahkan hal yang berkaitan, tapi kita juga diharuskan untuk selalu mengingatkan teman kita agar selalu bisa bersikap dalam hal ini. Digambarkan bahwa orang yang suka mengolok-olok atau menyalahkan orang lain ini sama halnya mereka itu selalu terbawa oleh sikap hawa nafsu yang akan menjerumuskan kita kedalam kehinaan.
Seperti hadis berikut ini :
“Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Swt” (HR.  Tarmidzi).
Firman Allah S.W.T.
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al hasyir:18)
Dari hal ini lah kita sebagai orang yang mempunyai keimanan itu hendaknya kita memperhatikan apa – apa yang akan dan telah dilakukan agar tidak menimbulkan kekacauan disekitar kita. Introspeksi diri ini sangat baik halnya dari pada menyalahkan atau mencari kesalahan orang lain. Selagi diri masih mempunyai kekurang apalah gunanya kita mencari kekuarangan orang lain. Seperti sesuatu yang ditulis oleh HASAN AL BASRI  “mengtakan:”seseorang muslim lebih banyak bermuhasabah diri sendiri daripada menilai temannya”.


”,,,,,,,Maka ambillah ( kejadian itu )untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.”( QS Al hasyr: 2 )


Maafkanlah Kesalahan Teman

Firman Allah S.W.T :
“Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. (QS. Al ‘araaf:199)

Sangat tidak pantas rasanya jika kita menjauhi saudara kita karena satu atau dua kebiasaan buruk yang tidak dapat kita terima dengan hati kita. Padahal ada kebaikan dari sisi yang lainnya.  Dalam hal ini mungkin dalam konteks nya satu atau dua kali ada peningakat yang mungkin sedikit susah untuk diterima lagi oleh hati kita. Padahal memaafkan adala jiwa yang paling agung  dan mulia. Dalam ahli falsafah yang bernama  AL – kindi pernah mengatakan :” bagaimana engkau mengharapkan moralitas  tertentu dari teman engkau, sementara dia terdiri dari empat tabiat. Jiwa yang merupakan paling dekat dengan insan yang merupakan suatu kawalan untuk memilih dan berkehendak, tidak dapat memberikan kawalan itu kepada orang yang memiliki untuk semua kehendak dan tidak dapat meng iya kan semau yang diharuskannya itu. Dan bagaimana dengan jiwa yang lain.?””
Firman Allah menjelaskan :
“ Begitu jugalah keadaan kamu dahulu , lalu Allah menganugerahkan ni'mat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An nissa:94)
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah Yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.” (QS. An najm:32)
Maka cukuplah untuk menerima bagian dari terbesar tabiat saudara anda,
Abu Darda’ R.A. juga pernah menyatakan :” mencela teman itu lebih baik daripada kehilangan dirinya.  Siapa yang bisa menemui segalanya pada diri saudaranya . lantaas pernyataan beliau ini dapat membuka inspirasi untuk para pecinta bait-yang semakna darinya.
Abu Atahiyah menytakan:
Hai saudaraku tersayang
siapakah engkau sebenarnya
hingga ingin mendapatkan dari saudaranya
yang menghuni dunia ini
apakah yang engkau inginkan?
pertahankalah sebagian dari kemampuanmu
yang diperlukan untuk orang lain
agar kamu tidak membosankan setiap orang
yang tidak dapat engkau berikan kepadanya
semua kemampuanmu.
Abu Tamam Ath- Tha’I menyatakan:
Tidak ada kerugian yang paling parah bagi seseorang
selain kehilangan akalnya
dan tidak ada seorang pun
yang dapat memperoleh seluruh yang diinginkan
dari seluruh temannya.
Seorang bijak bestari pernah menyatakan “adanya tuntutan terhadap keadilan adalah karena jarang nya keadailan.”

Dan yang lain juga menyatakan.”
“Janganlah hanya karena satu aib tersembunyi atau dosa kecil yang sebenarnya dapat ditutupi oleh kebaikannya yang lebih banyak, engkau menjadi jauh  dari seseorang yang pernah engkau puji latar belakangnya, yang pernah engkau terima kehidupannya, yang pernah engkau ketahui kemuliaannya. Sesungguhnya engkau tidak akan menemui teman yang bersih tanpa kelemahan dan  tidak juga pernah melakukan kesalahan. Oleh karena itu, cerminlah pada diri sendiri sesudahnya, pertimbagkanlah dengan pandangan yang obyektif, dan jangan lah engkau menilai dengan sesuka hati mu.sesungguhnya pertimbangan mu terhadap dirinya juga penilaian terhadapmu juga akan membantu mu untuk mendapatkan apa yang engkau inginkan dan dapat membantumu dalam sikap penyantun terhadap orang yang berbuat kesalahan.
“ tiada seorang pun yang dapat memuaskan hatimu semua karakternya. Cukup bijak seseorang jika dia mau menghisab kelemahan-kelemahan dirinya.”

An-Nabighah Adz- Dzibyani  menyatakan
Engkau
tidak akan mendapatkan seorang teman pun
yang terbebas dari celaanmu
karena kelemahan yang ada padanya
karena  mana ada orang yang bersih
dari kelemahan.

Ibnu Rumi pernah berkata :
Manusia dan dunia ini
pasti mempunyai kekurangan
yang tak sedap dipandang mata
atau kelemahan yang mencemarai kesucian.
Tidaklah adil jika engkau
menginginkan teman yang bersih dari dunia ini 
sedangkan engkau sendiri tidak bersih.

“Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An nur :21)

Dalam jati diri teman kita adanya kekurang atau kelemahan, namun semua hendaknya kita maafkan segala apa yang ada padanya itu serta maafkan lah hal itu. Adanya kekurang atau kelemahan pada dirinya jangan sampi engkau menjauhi bahkan berburuk sangka kepadnya. Hendaklah kekurang dan kelemahan itu dialihkan dalam jiwa yang lapang dan hati yang damai, karena sebagai manusia biasa terkadang  lalai  untuk memperhatikan jiwanya. Hal ini bukan berarti dari kelemahan yang ada padanya menjadikan engkau memusuhinya dan bosan kepadanya.
Dalam kata-kata hikmah tertulis : “ Janganlah rusakkan hubungan mu dengan seorang teman oleh prasangka buruk, padahal sebelumnya engkau yakin benar akan kebaikannya.”
“,,,,maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (QS. Al hijr :85)
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,,” (QS. Al imran:159)
dijabarkan oleh DR.'AID BIN ABDULLAH-QARNI

KENDALIKAN PERASAAN




(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu JANGAN BERDUKA CITA terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu JANGAN TERLALU BAHAGIA  terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. Al hadid:23)

Terlarut dalam suasana yang kesedihan dan kegembiraan itulah hakikat manusia menjalani  hidup ini yang tidak menentu. Yang kadangkala hal itu membuat diri dalam keteguhan bahkan keraguan dihati insan. Ayat diatas menjelaskan bahwa kita sebagai insan juga harus bisa mengendalikan perasaan kita agar tidak bersedih maupun terlalu berbahagia atas apa yang terjadi karena jika sesuatu dalam berlebihan itu tidak ada kebaikan bagi diri sendiri.perasaan seseorang akan bergolak karena 2 perkara seperti diaatas yaitu kegembiraan yang memuncak dan musibah yang berat.
Dalam hadis Raulallah S.A.W bersabdah: “ Sesungguhnya aku( Nabi Muhammad ) melarang dua suara yang dungu dan buruk , ketika sedang mendapat nikmat ( bersuka ria ) dan suara ketika tertimpa musibah ( meratap ).”

Dari semua nya itu, bahwa sesungguhnya perasaan yang tidak dikendalikan hanya akan meletihkan, menyakitkan, dan meresahkan diri sendiri yang akan mengematar kan seluruh tubuh dan akan mengikuti segala nafsu yang ada pada saat itu.
Dan pada kesempatan lain juga Rasulallah bersabdah:
“ Allah lebih bergembira dengan taubat diantara kalian yang berada di diatas kendaraannya yang telah tersedia makanan dan minuman. Kemudian kendaraan itu hilang dipadang pasir. Ia mencarinya hingga kesana dan kemari hingga putus asa. Dan ia pun tertidur, pada saat terbangun kendaraan itu sudah berada didekat kepalannya. “ kemudian dia berkata “ Ya Allah, Engkau hamba ku dan aku Rabb MU. Ia salah mengucapkan karena terlalu gembiranya.”(hadist)
Inilah gambaran tentang ungkapan tentang kegembiraan yang sangat melampaui batas. Karna itulah manusia, kadang ketika saat bahagia mereka mudah melupakan dirinya dan tidak tau lagi siapa dirinya. Dan ketika bersedih juga ia akan menyalahkan keadaan dan menyalahkan orang yang ada disekitarnya.
Oleh sebab itu, siapa saja yang mampu mengendalikan perasaan dalam setiap peristiwa yang mengembirakan dan dalam kesusahan, maka ia memiliki keteguhan hati dan stabil dalam menjalani kehidupan ini karena mampu mengalahkan nafsu. Allah juga menyebutkan bahwa manusia senang berbahagia dan berbangga diri jika mengalami suatu nikmat , dan mudah mengeluh atau bersedh hati jika ditimpa suatu musibah. Maka dari itu mulailah seimbangkan perasaan hati. Insan yang mempunyai keteguhan hati akan bersyukur manakala mendapat nikmat dan bersabar katika dalam kesusahan.

Dalam hadis , Rasulallah bersabdah ;
“aku mohon kepada MU ya Allah agar aku selalu bersikap sederhana , baik ketika marah ataupun senang.”





DENGAN SIAPA KITA BERGAUL


Termasuk hal membahagiakan juga manakala kita mendapatkan teman yang baru dalam kehidupan, yang memungkinkah menambah wawasan serta bisa berbagi dalam pengalaman diri. Dan mencari teman mungkin inilah sebagian dari tujuan kita agar kita mudah bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat, hal ini akan memudahkan kita untuk bergaul dalam masyarakat dan berleluasa dengan masyarakat umum.  Dalam sebuah hadist juga kita dituntut untuk mencari sahabat sebanyak mungkin dan selalu menyambung silaturahim agar hidup ini penuh barokah.Namun dalam islam juga ada aturan untuk memilih teman agar kita sendiri tidak ikut serta dalam kesesatan.seperti hadist berikut:
“seseorang itu bergantung pada agama teman akrabnya. Maka hendaklah salah seseorang diantara kamu memperhatikan siapa yang dijadikan teman karab.”( HR tirmidzi )
Kita tau bahwa kita akan serupa dengan teman yang menjadi teman kita. Maka itu pandailah kita memilih teman yang mau dijadikan teman. Kita akan medapatkan apa-apa  yang menjadi nilai dari teman kita berupa akhlak dan ilmu yang serupa dari teman kita. Kiat memilih teman juga sama halnya dengan memilih akhlak untuk kita sendiri. Jika teman itu baik akhlaknya maka baiklah juga akhlak kita.
Dalam sebuah hadis menyebutkan ;
“perumpamaan teman duduk yang baik dan yang buruk ialah seperti pembawa minyak kasturi dan peniup cerobong api. Pembawa minyak kasturi adakalanya memberimu dan adakalanya engkau membeli darinya atau engkau akan mendapatkan aroma yang harum daripadanya. Sedangkan pembawa cerobong api adakalanya membakar pakaianmu dan adakalanya engkau akan mendapat bau yang busuk”. ( HR Buhari )
Hadist diatas inilah yang harus menjadi pedoman kita untuk memilih siapa yang akn menjadi teman kita. Teman kita diibaratkan tingkah kita yang akan datang sesudah berteman dengannya. Ada sebuah syair  yang menuliskan kata .” Bayangan mu tentang  teman mu adalah sama halnya dengan mu.” Atau dengan kata mutiara lama . “kamu dan teman mu adalah seperti kamu dengan bayangan mu sendiri.” Maka hal ini lah yang menjadikan sesuatu itu lebih disadari untuk memilih teman  yang akan dijadikan teman kita.
Sesungguhnya siapa yang suka bergaul dengan orang kaya,akan ditambah rasa cinta  kepada dunia. Siapa yang suka bergaul dengan orang miskin,akan ditambah rasa syuqur dan ridha kepada Allah. Siapa saja yang suka bergaul dengan lawan jenis (bukan muhrim ),akan diambah syahwat. Siapa saja suka bergaul dengan anak kecil,akan ditambah kesukaannya bermain-man dan bersenda gurau. Siapa saja yang suka bergaul dengan orang fasik,akan berani berbuat dosa. Siapa yang suka bergaul dengan orang sholeh,akan ditambahkan juga keimanannya. Dan barang siapa yang bergaul dengan para ulama,akan ditambahkan pemahaman ilmunya.
“janganlah kamu bersahabat kecuali dengan orang yang beriman” (HR Daud )



Sunday, May 1, 2011

KISAH SEMANGAT HIDUP AGAR TIDAK TERSESAT



  Disuatu kampong yang tak terlalu jauh dari kota, hiduplah sepasang suami istri yang sering gaduh, siapa yang tak jengkel melihat suami hanya tidur dan tidur saja tiap hari tak pernah berfikir untuk mencari nafkah untuk istri. Seketika itu sang istri hanya menatap dan termenung mana kala perabot rumah tangga sudah habis terjual karena kebutuhan sehari untuk makan dirinya dan suaminya itu yang pemalas (kaslan)
            Suatu hari kaslan coba mencari kerjaan didekat kampong itu , namun gagal. Akhirnya, kaslan terfikir untuk datang keseseorang yang sudah terkenal dikampungnya untuk meminta kekayaan. Akhirnya kaslan pun langsung balik kerumah untuk memberi  tau kabar itu kepada sang istri,,,
            Jalan sudah cukup jauh dari kampong nya itu,,, hingga disuatu tempat kaslan bertemu dengan harimau yang sangat kurus dan kelaparan. Hingga berkatalah harimau itu
            Harimau:” hai!!!!! Kaslan, hendak kemana engkau, macam tergesah-gesah berjalan.”
            Kaslan:” ya ! harimau,,,,, aku tergesah- gesah berjalan, untuk bertemu dengan kakek
(Sebutlah dukun) untuk menanyakan bagai mana aku agar cepat kaya  ?
            Harimau:” oh,,,? Hai . kaslan. Tolong pertanyakan lah tentang keadaan ku yang payah ini, karena aku tak pernah dapatkan makanan yang lezat dan nikmat,,,
            Kaslan:” ya,, baiklah, nanti akan aku sampaikan. Yah sudah. Aku akan lanjutkan perjalananku.
(**************)
Akhirnya kaslan pun melanjutkan perjalanannya untuk menuju  ketempat sang dukun itu tinggal,,,,,. Namun , kaslan berjumpa dengan sebuah pohon apel.
Pohon apel itu berkata”, hai,????? Kaslan hendak kemanakah tujuanmu seakan tergesah. Apakah yang hendak engkau cari..
            Kaslan:” ya  . pohon,. Aku tergesah-gesah ingin bertemu dengan dukun yang ada disana untuk menanyakan bagaimana caranya agar aku cepat kaya.
            Pohon apel:” oh ya, kaslan. Nanti tolong engkau tanyakan juga hal tentangku. Karena aku tak pernah lagi menghasilkan buah,, mana kala aku berbunga, bungaku selalu gugur.. nanti engkau sampaikan pertanyaanku ini, yah.
            Kaslan :” ok, klo begitu,,. Ya sudah . aku ingin cepat bertemu dengan dukun itu,, selamat tinggal kawan.
(***********************)
Waktu pun terus berjalan dan langkah kaslan pun tak pernah lelah untuk tujuannya itu, segera berjumpa dengan dukun yang di kabarkan hebat oleh warga kampungnya. Jalan agak jauh. Akhirnya kaslan bertemu dengan sebuah ikan emas disuatu danau,
Ikan mas :” hai ? kaslan, kemana kah langkah yang hendak engkau tuju, seolah tergesah langkahmu itu..
Kaslan :” iya ikan mas, aku memang tergesah-gesah karena ku sudah tidak tahan dengan miskin yang aku jaga dalam keluargaku. Aku ingin bertanya pada dukun yang ada disebrang sana,, bagaimana caranya agar aku cepat kaya dan tidak miskin macam ini lagi,
Ikan mas :” kaslan, nanti jika engkau bertemu dengan dukun itu, tolon aku yah,, tolong tanyakan padanya..aku sudah berapa hari ini susah untuk makan karna ada yang menyanggal dalam tenggorokan ku. .. hai , kaslan tolong pertanyakan pada dukun itu,,, apa yang harus saya lakukan agar saya bisa sembuh,,,?
Kaslan :” baiklah ikan mas…. Aku akan lanjutkan pejalanan ku ini,,, dan selamat tinggal ikan mas…
(************)
            Akhirnya kaslan bertemu dengan Dukun yang di harapkan itu,,,,
            Dukun :” hai kaslan,, aku sudah tau semua tujuanmu datang kepadaku,,,
            Kaslan :” ya kek (dukun) lalu bagaimana yang harus saya lakukan setelah ini kek..
            Dukun:” tak usah banyak Tanya, kaslan.!!!! Baliklah dan bantulah orang yang sedang kesusahan, dan sampaikanlah pada. Ikan, pohon apel, dan harimau
 IKAN.. Bahwaa ditenggorokannya ada sebutir mutiara, jadi. Susah baginya untuk makan.
Phon apel.. bahwa dibawahnya ada sepeti emas yang menyebabkan gugurnya bunga- bunga.
Harimau.. bahwa makanlah orang yang malas, karena orang mala situ adalah makanan yang lezat dan nikmat..
            Kaslan :” baiklah kek, akan aku sampaikan apa yang kakek katakana, dan trimakasih juga atas apa yang kumaksudkan,
(****************)
Akhinya kaslan ppun pulang dengan tenang dan dalam perjalanan balik pun sama. Diapun berjumpa dengan ikan mas…
            Ikan mas :” hai kaslan apa yang engkau dapat dari dukun itu,
            Kaslan:” oh ya, ikan mas, dkuun itu berkata.” Bahwa didalam tenggorokanmu  ada mutiara,, jadi engkau tak boleh makan,,,,
            Ikan mas:” baiklah kaslan dan trimakasih,,,,,,,,,,. Oh ya . tolon aku nil ah .
Bantu aku untuk mengelurkan mutiara itu. Dan aku akan berjanji. Saya  akan menyerah  mutiara untuk mu nanti.
            ( akhirnya kaslan membantu  ikan mas itu,)
            Ikan mas :” kaslan bawa lah mutiara ini, seperti yang sudah saya janjikan.
            Kaslan :” ya , , saya harus cepat cepat pulang untuk memberi kabar kepada istriku.
(**************)
            Tak lama pun, kaslan bertemu dengan pohon apel itu seraya berkata
Kaslan :” hay pohon, bagai mana keadaan mu.
Pohon apel :” yah , masih tetap, kaslan. Apa yang kau dapat setelah pergi bertemu dukun itu .
Kaslan :” oh ya, kata dukun itu ,? Dibawah akar engkau ada sepeti emas
Pohon apel :” kaslan, tolong bantulah aku , agar aku dapat berbuah lebat, nanti emas itu buat engkau. Aku janji.
Kaslan.:” ya,
Akhirnya kaslan pun menggali tanah itu dan mengangkat petii itu yang memang benar itu adalah sebauah emas,,,,,. Kaslan pun melanjutkan perjalanannya untuk cepat pulang.
Namun ditengah jalanpun di jumpa dengan harimau yag kurus itu
            Kaslan;” hay , harimau ?????
            Harimau :” hai , kaslan . pesan apa yang kau dapat dari dukun itu ,
            Kaslan :” yah, harimau ,,,, ternyata…. Santapan lezatmu adalah orang yang malas…
            Harimau :” oh,, oh????
Akhirnya, tanpa fikir panjang harimau itu pun bersiap untuk memangsa Kaslan yang pemalas itu. Namun, kaslan lari secepat mungkin dan akhirnya selamat……
DAN sesampainya dirumah . Kaslan berfikir.. dan  itu juga Kaslan membeli alat untuk berkebun dibelakang rumahnya. Kaslan juga membagikan emas dan mmutiara itu kepada warga di kampungnya..
(***** lama****) kini kaslan merubah namanya lebih baik. Yang artinya RAJIN
Dan kini Ia pun menjadi orang kaya..
resensi dari sebuah buku: maaf ana lupa

tersenyumlah




Satu ibadah yang sangat ringan dan sangat murah bahkan hal ini jaga dapat membawa kenikmatan rasa hidup , tersenyum ini adalh obat untuk rasa kesedihan dan pelipur segala duka
Abu darda’ sempat berkata : “ sesungguh nya aku tertawa untuk membahagiakan hatiku sendiri.
 Bahkan dari Rasululallah pun : “ sendiri  sesekali tersenyum hingga tampak gerahamnya.”
Itu lah setitik penerangan dari sebuah senyum yang akan membawa sebuah kita dalam kebahagiaan dan penawar bagi hati yanag sedang sedih. Bukankah tersenyum ini akan membuka hati dan pertanda sebagai kelapangan dada, kedermawanan, kemurahan hati, kemuliaan dan kesejukan hati.
Abu tamam mengatakan ;
Jiwaku penebus bagi Abu Ali.
Dialah fajar harapan dan bintang renungan
Kelucuannya mampu membuatku semangat.
Bahkan, terkadang dia mampu membuat orang
yang  sebelumnya tidak pernah merasakan senang
menjadi riang gembira.
Bukankah juga hadist menerangkan :   “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” (HR Tirmidzi )

Zuhair bersyair ;
Kau akan melihat sendiri keceriaan wajahnya
Jika engkau bertemu dengannya.
Seolah kau akan memberikan kepadanya sesuatu
Yang engkau sendiri memerlukannya


Iliyah Abu Madhi menuliskan sebuah puisi ;

Dia berkat : “ langit sedih dan terlihat murung.”
Aku berkata :” tersenyumlah !
                Biarkanlah kemurungan itu ada dilangit !”
Dia berkata :” kesamaran telah merasuk!”
Aku berkata : “tersenyumlah .!
                Duka cita tidak akan pernah kembali, sebab dia telah mati.”
Dia berkata :” langit diangkasa telah bersatu dengan cinta yang berkobar dalam dadaku , dan telah menjadikan Nerakah  Jahanam. Lantas bagaimana aku sanggup tersenyum.
Aku berkata : “ tersenyum dan bersenanglah “!
Kalau engkau tetap bersama kesedihan, akan engkau habiskan seluruh umur hidupmu dalam kepedihan.
Dia berkata : “peniagaan mendekati kerugian
                Seperti musafir yang hampir mati kehausan
                Atau seperti singa yang haus darah.
                Dia meludah darah setiap kali mengulurkan lidahnya.”
Aku berkata : “tersenyumlah .!
                Engkau bukan penyebab kesembuhannya,
                Kecuali bila engkau mau tersenyum .
                Apakah ketika orang yang lain berbuat dosa dan tidur dengan perasaan takut,
                engkau merasa bahwa engkau lah pendosa itu ?”
Dia berkata :”musuh sedang berada dalam sekelilingku .?
                Mereka  teriak menakutiku.
                Bukanlah aku telah tertawan
                dan apakah musuhku tidak melihatku.?
Aku berkata : “tersenyumlah .”
Cacian mereka tidak ditujukan untuk menuntutmu, jika engkau tidak lebih mulia dan agung  dari pada mereka.”
Dia berkata :” musim telah jelas tanda- tandannya,
                Tergambar padaku dipakaian dan lukisan,
                Sedang diriku mempunyai kewajiban terhadap kekasihku.
                Namun tidak ada satu dirham_pun di tangan ku .”
Aku berkata :” tersenyumlah .!
                Bukan kah engkau masih hidup ?
                Engkau bukanlah orang yang tidak memiliki kekasih.”
Dia berkata : “ malam malam ku berlalu dalam kepahitan .”
Aku berkata :” tersenyumlah .!
                Jika engau merasa pahit, semoga orang lain melihat mu sedang bersenandung.
                Lemparkanlah kedukaan itu jauh – jauh dan tetaplah bersenandung.
                Apakah ia akan tetap melihatmu
                Jika engkau bernyanyi dengan limpahan dirham atau masih merasa rugi jika engkau bernyanyi
                dengan  hati berseri – seri ?
wahai sahabat, jangan sampai kesedihan membuat mulutmu terdiam dan raut wajahmu menampilkan kesedihan
Tersenyumlah ,,,,,,,,,!!
Sungguh bintang – bintang pun tersenyum
dan kegelapan akan saling berbenturan.
Oleh  itu, kita menyukai bintang – bintang.
Dia berkata :” keceriaan tidaklah akan membuat keadaan menjadi lebih baik.
                Ia datang kedunia ini dan tetap pergi walau terpaksa.”
Aku berkata :” tersenyumlah selagi nyawa  masih dikandung badan.
                Selama engkau masih hidup
                Sebab sudah terlalu lama engkau tidk tersenyum.

Jangan engkau salahkan
Orang yang sedang rindu dengan kerinduannya
Sehingga engkau mampu menyelami jiwanya.

Tersenyumlah
Tersenyumlah
Tersenyumlah
Untuk sesaat
Disaat gundah dan cerca melanda


Jika engkau merasakan sesuatu luka yang kecil didalam hati
Lalu engkau memberikan masa untuk tersenyum
Maka yang tertinggal didalam hati
Hanya lah sebuah kebahagiaan…
narasumber: buku DBS