Ibnu taimiyyah pernah juga mengatakan:”Didalam hati seringkali terlintas suatu keadaan.”
Ketahuilah bahwa hidup ini adalah untuk saat ini dan hanya batasan hari ini saja, kadang fikiran kita melayang dan berangan dan terlintas juga sebuah keraguan didalam hati untuk memutuskan suatu perkara yang ada saat ini. Mudah dalam keadaan keraguan itulah kebanyakan sikap dari diri manusia dalam menentukan suatu masalah yang menjadikan dirinya tidak mampu memutuskan masalah dan akhirnya ia akan menjadi beban fikiran dan menjadi stress.sesungguhnya keraguan itu akan menimbulkan keresahan jiwa dan akan memusnahkan kepercayaan.
Ragu – ragu akan memakan waktu kita dalam keadaan yang membodohkan diri karena hal ini merupakan pembunuhan kepercayaan dalam menghadapi sebuah masalah itu sendiri. Ada sebuah syair mengatakan bahwa” sikap meneguhkan fikiran ( tidak ragu-ragu) akan mematahkan sebatang besi.” Hal ini dikatakan betapa kuatnya sikap ini karena dalam tabiatnya juga bahwa sikap keteguhan hati ini tidak akan terkalahkan oleh apapun terkecuali ada sifat ragu-ragu dalam hati kita.
Firman Allah menjelaskan;
; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan.” (QS. thaha:72)
Tidak ragu-ragu dalam mengambil sebuah keputusan akan menghasilkan yang lebih baik dari pada pengambilan sebuah keputusan dengan keraguan yang akan menimbulkan kerisauan didalam hati kita. Keteguhan ini sebenarnya juga disamakan dengan aqidah. Jika aqidah kita kuat , maka tidak akan terbawa oleh arus keraguan.
Rasulallah pun pernah bersabdah:
Abu Muhammad ; Hasan bin Ali bin Abi Talib, cucu kesayangan Nabi Muhammad berkata,” saya menghafal pesanan Rasulallah yang berbunyi, “tinggalkan perkara-perkara yang kamu ragu dan gantikan dengan perkara-perkara yang tidak kamu ragui.”” (HR Tarmidzi dan Nasai )
Dan sebuah syair mengatakan ;
“ Jika anda mempunyai pendapat
putuskanlah dengan tegas
karena sesungguhnya keraguan anda
akan melemahkan pendapat anda sendiri,”
putuskanlah dengan tegas
karena sesungguhnya keraguan anda
akan melemahkan pendapat anda sendiri,”
Hal membulatkan tekad dan memperkuat keyakinan akan membawa ketenangan bagi fikiran ini karena hal itu sudah dimatangkan untuk diulas. Maka dengan ini kita juga harus melakukan perkara-perkara yang kita yakini dalam hati. Jika dalam hati kita ada sebuah keraguan untuk melakukan seuatu perkara , maka jangan lah melakukan hal itu karena tidak mendapatkan kenyamanan dihati.
Hadist menerangkan ;
diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas’ud r,a : “ jalan keluar dan kelapangan hati itu ada dalam keyakinan dan keridhaan hati. Sedangkan keresahan dan kesedihan itu ada dalam keraguan dan ketidaksukaan.” (hadist)
diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas’ud r,a : “ jalan keluar dan kelapangan hati itu ada dalam keyakinan dan keridhaan hati. Sedangkan keresahan dan kesedihan itu ada dalam keraguan dan ketidaksukaan.” (hadist)
Sesudah nya kita juga harus melakukan musyawarah dalam melakukan perkara agar tidak terjadi keraguan diantara perkara itu, bermusyawarah harus dibenarkan karena hal ini dapat membantu kekukuhan dalam pengambilan perkara walau dengan sedikit kesabaran. Dan lakukanlah bermuhasabah diri kepada Allah untuk menuntunkan akhir perkara keteguhan yang lebih meyakinkan.
Firman Allah :
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Al imran:159)
“sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. Al a’raf:144)
No comments:
Post a Comment