Mungkin inilah yang dinamakan hidup, berbagai problema selalu setia menemani langkah kita, ada orang yang sangat yang mencintai kita dan ada juga orang yang sangat benci kepada kita, mungkin inilah yang namanya realita kehidupan . Kadang, hidup penuh semangat mana kala kita selalu bersama orang yang mencintai kita dan adakalanya hidup ini penuh dengan kebosannan manakala orang yang membenci kita selalu hadir dalam kehidupan kita .
sebuah gambaran kecil dan ringan yang mungkin ini dianggap sepele atau tidak berguna di mata kita yaitu tidak menuntut apa yang sudah menjadi hak seseorang yaitu ia mencintai atau membenci kita. Karena sebenarnya menuntut hak seseoarng agar ia mencintai kita itu adalah sebuah angan yang membuat kita terlena. Andai kita menuntut atas hak dia pasti kita akan dirasuki oleh sikap membenci atau pembalikan dari dendam( balas dendam).
Sekarang saat ini banyak orang yang tidak tau bagai mana menata hak- hak nya diantara pergaulannya itu yang menyebabkan kita menjadi musuh dan saling bermusuhan sesama sahabat sendiri. Jika hal ini diabaikan dan saling bermusuhan ini akan menyebabkan kerenggangan kita sebagai umat yang satu yaitu islam. Dalam hal ini hendaklah kita memadamkan api permusuhan yang telah terjadi diantara kita. Kita harus bisa memadamkan api permusushan yang telah terjadi diantara kita ini, Hal ini lebih baik untuk menentukan awal titik penyelesaian dari pemusuhan. Dan jalan yang paling baik adalah memaafkan dan kita menganggap tidak pernah terjadi.
Firman Allah S.W.T :
“Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al a’raf:199)
“,,,dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .” (QS. An nur:22)
Mungkin saat ini kita tau ada sebuah pernyataan yang dengan terang – terangan mengejek menghina bahkan merendahkan kita. Di kehidupan seorang ( golongan umah) ada ciri hal yang sangat kita patut tiru yaitu selalu menguatkan ketabahan hati agar senantiasa terjaga dengan baik dan benar benar terjaga dari sifat permusuhan( karena kita anggap yang mencaci kita itu sedang mencaci tembok belaka). Dengan sebab ini kadang kita mendengar kata – kata yang tidak menyenangkan hati maka kita pun tidak harus terburu buru membalasnya semua itu, dan jika mendapatkan pujian maka jangan lah dengarkan pujian itu karena pujian itu kadang membuat keimanan kita berguncang.
Hal yang sangat baik dan dianjurkan dalam agama yaitu dengan cara menolak kejahatan dengan cara yang lembut. Karena hal ini akan menentramkan kita dalam menjalani kehidupan kita dari pada kita membalas permusuhan itu yang membuat kita semakin renggang menjauh dari kata damai dan persahabatan.
Firman Allah S.W.T :
“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (QS. fushilat:34)
hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan {baik}.” (QS. Al furqan:63).
“ Jadikan permusuhan menjadi perdamaian”.“Jadikan kekerasan menjadi kelembutan”.“Jadikan kelicikan menjadi kejujuran”.“Jadikan penindasan menjadi kebebasan”.
No comments:
Post a Comment